Thursday, October 31, 2013

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

A.MANAJEMEN
1.Pengertian dan Peranan Manajemen

Berikut adalah pengertian manajemen menurut Beberapa Ahli :
a. Menurut Henry Fayol
Ia menyebutkan ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

b. Menurut Prof. Oie Liang Lee
Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Menurut Richard L.Daft (2002:8)
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.

d. Menurut James A.F. Stoner (2006:Organisasi.org)
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumberdaya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Menurut Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2)
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.

f. Menurut Dr. Sp. Siagian dalam buku “FILSAFAT ADMINISTRASI”
Pengertian manajemen dapat di definisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain

g. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. He. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan MANAGEMENT“
Manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

h. Menurut Marry Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain

Diatas adalah berbagai pengertian yang diambil blogbintang.com  berdasarkan pendapat menurut para ahli.

Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting guna menentukan keberhasilan untuk menggapai tujuan bersama. Ada banyak peran yang harus dikerjakan para manajer secara seimbang sehingga sangat diperlukan orang-orang yang tepat yang memiliki pengetahuan, sifat bijaksana dan mental  untuk menjalankan peran-peran tersebut.

Manajemen yang baik haruslah berperan  sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi oleh karena itu para manajer harus betul-betul mengerti keadaan perusahaan. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan akan  mengalami kegagalan cepat atau lambat.

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :

·         PERAN INTERPERSONAL

Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi:

a.Figurehead / Pemimpin Simbol: Sebagai simbol dalam kegiatan perusahaan dan namanya identik dengan perusahaan tersebut.

-b.Leader / Pemimpin: Menjadi pemimpin yang memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul. Kehadirannya menjadi inspirasi sekaligus pelecut semangat untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan bersama.

-c.Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal, oleh karena itu sesuatu yang bersangkutan dengan perusahaan selalu diketahui manajer.

·         PERAN INFORMASI

Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :

-a.Monitor / Pemantau:
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung. Apa yang sudah terpantau  di dalam perusahaan akan manajer pertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

-b.Disseminator / Penyebar:
Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi. Informasi yang didapatkan perlu diperiksa terlebih dahulu karena informasi penting saja yang akan disebar.

 -c.Spokeperson / Juru Bicara:
Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar. Oleh karena itu perlu nama baik dan relasi yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari Perusahaan lain.

·         3. PERAN PENGAMBIL KEPUTUSAN
Peran yang dimaksud adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi:

-a.Entrepreneur / Kewirausahaan:
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja. Setiap perubahan yang diperlukan perusahaan karena faktor keinginan, saran dan kritik konsumen haruslah terealisasi untuk kelangsungan Perusahaan.

-b.Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan:
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul. Penyelesaian masalah wajib dilakukan untuk membuat suasana perusahaan menjadi kondusif sehingga dapat terwujudkan efisiensi dan efektivitas.

-c.Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya:
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. Butuh kemampuan untuk membaca situasi perusahaan dari informasi di dalam Perusahaan, sehingga apabila manajer menerima laporan tentang perusahaan maka ia akan dapat mengalokasikan sumber daya secara cepat dan juga tepat sehingga jumlah sumber daya tidak kurang dan tidak berlebih.

-d.Negotiator / Negosiator:
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan. Mulai dari membicarakan masalah proyek dan harga, menyusun perjanjian sampai penekanan kontrak dilakukan oleh manajer.

2.Latar Belakang Sejarah Manajemen

Ø  MANAJEMEN KUNO
Ex: Mesir (piramid)
Adanya Piramida di Mesir tidak lepas dari manajemen yang baik. Selama kurang lebih 20 tahun,Piramida dikerjakan oleh tenaga sekitar 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida tidak akan berdiri tegak apabila tidak ada seseorang yang  merencanakan apa yang harus dilakukan seperti mengorganisir manusia serta bahan bakunya, mengarahkan dan mengawasi para pekerja, dan memegang peranan besar tekait pengendalian proyek guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Other Ex : China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)

Ø    ADAM SMITH
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung  konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja.


REVOLUSI INDUSTRI
2 Poin utama dari revolusi industri:
            a.Mengganti tenaga manusia dengan  tenaga mesin.
b.Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan  manajemen.   

            Ulasan tentang revolusi industri:
            S/belum bad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada sistem ekonomi agraris.akan tetapi setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam pola hidup masyarakat Eropa.Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan. Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan tenaga hewan dan manusia. Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih mengandalkan kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji, pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain.Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah ditemukan mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut bukan digunakan oleh tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi penghematan tenaga manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup masyarakat sangat terlihat sekali.


Ø    MANAJEMEN ILMIAH
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)

A. Teori Manajemen Ilmiah
-Menggunakan metode ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan tertentu dengan perlengkapan dan alat yang tepat.
-Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
-Menyediakan insentif ekonomi kepada pekerja.

Ø    5 PRINSIP MANAJEMEN TAYLOR
Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yang lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerja sama secara tulus dengan pekerja demi menjamin semua pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah yang telah dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggung jawab secara sama antara manajemen dan pekerja.    
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja
Ø    TEORI ADMINISTRASI UMUM

Henry Fayol
Ia percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)

Fayol mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.

14 Prinsip Manajemen ala Fayol:
1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.

Max Weber
-Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pada tipe ideal organisasi (bureaucracy).
-menekankan pada aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter.

3.Fungsi dan Proses Manajemen

Ø  FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

Berikut adalah lima fungsi manajemen yang paling penting menurut Handoko (2000:21) yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol yaitu:
a. Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b. Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu
4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.

c. Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.

d. Leading
Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.

e. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara serta alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Berbeda dengan Handoko, Daft yang juga seorang praktisi manajemen, membagi manajemen menjadi empat fungsi saja, berikut penjelasannya:
1. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yang digunakan, yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading yang merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling Fungsi manajemen ini berkenaan dengan pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

Ø  PROSES MANAJEMEN

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.

Menurut Henri Fayol: Perencanaan, Pengorganisasian, Pengendalian, Koordinasi
Menurut Gulick dan Urwick: Perencanaan, Pengorganisasian, Staffing,Pengarahan, Koordinasi, Pelaporan dan Peranggaran
Menurut William M. Fox: Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian
Menurut Ernest Dale: Perencanaan, Pengorganisasian, Staffing, Pengarahan, Pengendalian, Inovasi, Representasi
Menurut Koontz dan O'Donnell: Perencanaan,  Pengorganisasian, Staffing, Pengarahan, Pengendalian

Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.

Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.

Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.

Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.

Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.

Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan "pengendalian" seperti mantera,tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang melakukan kegiatan manajemen sebagai kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-mutu, dalam rangka manajerisasi pekerjaan mereka masing-masing.

4.  Ciri-Ciri Manajer Profesional
Ø  Berani mengambil keputusan yang sulit
Ø  Betul-betul mengerjakan tugasnya dengan seluruh keahlian  dan pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai keberhasilannya
Ø  Mempunyai rasa percaya diri yang besar
Ø  Bertanggung jawab dalam melaksanakan pengaturan perusahaan dan memahami apabila para anggota organisasi perusahaan dalam perusahaan sedang dalam kesulitan.
Ø  Berkomitmen untuk jujur dalam bertindak
Ø  Mampu menjalankan peran sebagai perantara untuk menentang perselisihan dengan keahlian dan kebijakan
Ø  Mampu melakukan hubungan-hubungan dan mempergunakan keahlian pendekatan dengan perusahaan lain dalam hal kerja sama
Ø  Memiliki minat yang sangat besar dan dorongan dalam diri untuk menjalankan peran manajemen

5.Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
 
Keterampilan manajer
Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.Ketiga keterampilan tersebut adalah:

Ø  Keterampilan konseptual (conceptional skill)
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Ø  Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

Ø  Keterampilan teknis (technical skill)
    Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu :

Ø  Keterampilan manajemen waktu
    Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

Ø  Keterampilan membuat keputusan
    Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

B.ORGANISASI

1.Definisi Organisasi
A.     Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

B.      Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

C.      Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Ø  Pengertian Organisasi secara umum

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
                                 
Ø  Pengertian Pengorganisasian secara umum

Seperti telah diuraikan dalam Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Ø  Pengertian Struktur Organisasi secara umum

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

2.Pentingnya Mengenal Organisasi

Dalam kehidupan ini, tiada manusia yang dapat hidup sendiri, oleh karena itu manusia terus membutuhkan sesamanya untuk berkembang. Ketika seseorang berkumpul dengan banyak orang dengan adanya tujuan yang sama maka dapat dikatakan organisasi dan ini adalah wadah manusia untuk terus belajar dalam setiap sisi kehidupan ini, oleh karena itu sangatlah penting untuk ber-organisasi karena dengan hal itu maka setiap detik kita tidak terbuang sia-sia, ada pengalaman yang selalu didapatkan detik demi detik bersama anggota organisasi .Dengan organisasi kita akan lebih dewasa dalam mengambil keputusan karena satu keputusan dapat memengaruhi setiap anggota. Saya sebagai mahasiswa akan mengambil contoh pentingnya mengenal organisasi dari kutipan blog dibawah ini :

PENTINGNYA ORGANISASI UNTUK MAHASISWA

Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.
Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.
      Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

3.Bentuk-Bentuk Organisasi

Secara garis besar, bentuk-bentuk organisasi terbagai menjadi empat yaitu:
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf


Ø  ORGANISASI GARIS
Oleh Henry Fayol (Paris) :
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.

KELEBIHAN:
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.

KEKURANGAN:
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas

Ø  ORGANISASI FUNGSIONAL
Oleh F.W. Taylor
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberi komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

KEBAIKAN:
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.

KEBURUKAN:
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.

Ø  ORGANISASI GARIS DAN STAF
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.

KEBAIKAN:
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.

KEBURUKAN:
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi

Ø  ORGANISASI STAF DAN FUNGSIONAL
Merupakan kombinasi organisasi staf dan fungsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.

4.Prinsip-Prinsip Organisasi

Henry Fayol, Warga Negara Perancis, mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Fayol menulis atas dasar pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip – prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini:
a.      Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.

b.      Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.



c.       Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.

d.      Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.

e.      Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.

f.        Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

g.      Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

h.      Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

i.        Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.


j.        Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.

k.       Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan


l.        Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti

m.    Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras


n.      Esprit de corps, Mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.

5.Faktor Penentu Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi

Berikut ini beberapa faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi:
Ø  Faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka system pengelolaan SDM yang bersifat strategis , integrated, interrelated dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan perkerjaannya.
Ø  Faktor Kekompakan Anggota.
Ketika ada perasaan kebersamaan sebagai anggota maka organisasi itu dapat kuat,kompak dan harmonis. Perbedaan dapat menjadi suatu persatuan apabila didasari kebersamaan sehingga muncul kekompakan dalam aktivitas mencapai tujuan. Kekompakan dapat terjalin dari adanya suatu sikap jujur,saling percaya dan komunikasi yang baik.
Ø  Faktor Pemimpin.
Pemimpin merupakan kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk memberikan komando atau arahan kepada orang-orang yang telah memberikan kepercayaan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan tersebut akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya. Pemimpin merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.